Sabtu, 19 Mei 2012

Resensi film Tears of the sun


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Saudara Se-bangsa dan Se-air(emang cacing) kali ini saya akan memberikan salah satu film perang yang diangkat dari kisah nyata yaitu film Tears of the sun

                                       Resensi Film Tears of the sun
 Film ini bercerita tentang ketegangan yang terjadi di salah satu Negara penghasil minyak dunia yaitu Nigeria,
ketegangan Negara tersebut dipicu oleh geng yang dipimpin oleh Mustafa Yakubu yang menentang presiden terpilih yaitu Samuel Azuka. Permasalahan yang mendasar ialah permasalahan antara etnik Muslim Fulan di utara dan etnik Kristen Ibo diselatan,yang menyebabkan ratusan orang dari etnik Ibo meninggal. Karena ketegangan di Negara itu tidak kunjung pulih bahkan menjadi lebih besar Kedutaan besar AS mengambil sikap untuk menarik seluruh warganya dari Negara tersebut. Cerita dimulai ketika satu tim dari satuan tempur angkatan laut AS (Navy Sheal) ditugaskan untuk membawa salah satu warga AS yaitu Dr Lena Kendricks (Monica Belluci) dan ditambah oleh 2 suster dan seorang Pendeta . Tim tersebut dipimpin oleh Letnan Waters (Bruce Willis) dan beranggotakan 7 orang, yaitu Red (Cole Hauser), Zee (Eamonn Walker), Lake (Jonny Messner), Slo (Nick Chinluno), Slik (Charles Ingram), Doc (Paul Francis) dan Flea (Chad Smith). Semua terlihat berjalan lancer ketika mereka sudah bertemu dengan Dr Lena, tapi dia menolak meninggalkan tempat itu kalau tidak dengan pasien-pasiennya, akhirnya pada pagi hari mereka berangkat, tapi hanya Dr Lena dan pasien-pasienlah yang ikut rombongan tersebut. 2 Suster dan seorang Pendeta tidak ikut dan sampailah mereka dititik penjemputan setelah berjalan 12 km namun apa yang terjadi Dr Lena dibohongi karena tentara AS tersebut tidak membawa pasien-pasiennya. Sayangnya setelah berhasil membawa Dr Lena, mereka melihat dari heli bahwa perkampungan yang dihuni 2 Suster dan seorang pendeta  tersebut sudah terbakar dan banyak mayat tergeletak di tanah. Melihat itu semua Letna Waters sebagai ketua tim penyelamat ini mengambil keputusan yang bertentangan dari misi yang ditetapkan oleh Kapten Bill Rhodes(Tom Skerrit), Lt. Waters mengambil keputusan dengan menaikkan Ibu-ibu dan anak-anak pasien dari Dr Lena ke heli yang disediakkan. Keputusan tersebut mengagetkan anggota tim yang lainnya, setelah memberi komando kekapten, kapten mengatakan bahwa tidak disediakan lagi heli karena kondisi yang menghawatirkan, akhirnya Lt. Waters mengambil keputusa untuk menyebrang keperbatasan Nigeria-Kamerun. Di tengah perjalanan mereka menemui pembantaian etnik Ibo oleh pemberontak, baku tembak dengan tentara AS pun tidak terelakkan, mereka akhirnya melanjutkan perjalanan, ditengah-tengah istirahat Slo menyadari bahwa pemberontak semakin mendekati tempat istirahat. Dan Lt. Waters menduga adanya penghiatan dikelompok ini, alhasil dugaan itu terbukti dengan larinya Gideon (Jimmy Jeanlouis) tapi dengan sigapnya Silk menembak mati Gideon, ternyata dalam rombongan tersebut ada anak Presiden Nigeria Athur Azuka (Sammi Rotibi), setelah memasang perangkap untuk pasuka pemberontak yang dipimpin oleh Kolonel Idris Sadick (Malick Bowens), rombongan melanjutkan perjalanan. Sesampai di perbatasan Nigeria-Kamerun rombongan tersebut dihadang pasukan pemberontak, baku tembak tak terelakkan, Slo, Silk, Flea, Lake gugur di daerah tersebut. Hanya Lt. Waters, Doc, Zee, Red dan pasien lainnya yang berhasil sampai didekat  gerbang perbatasan, dan akhirnya dengan bantuan 2 Pesawat F-16 pasukan pemberontak berhasil dikalahkan. 

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh










Tidak ada komentar:

Posting Komentar